Selasa, 31 Desember 2019

Membaiklah Hati

31 Desember 2019
Catatan untuk segumpal daging yang istimewa membaiklah dengan sempurna.
Malam itu pilu sekali, sejak awal mengukir nama mu disini, berulang kali ku katakan bukan, jangan patahkan hatiku, ku mohon.. ku harap tak lupa dengan itu kasih. Sering ku katakan, ceritakan apapun kecuali perpisahan. Dan, ku meminta berjanji, apapun yang terjadi, selalulah membersamai, kau iyakan semuanya dengan jelas. Malam pun berlalu berganti, dingin, hangat disini.. aku tahu, aku jauh dari kata sempurna. Tidak istimewa, biasa saja. Tapi aku punya hati yang kuat, tak kah kau lihat, begitu banyak kata kata yang ku tepis, omongan omongan sumbang yang ku sengkal, tanya tanya yang ku akhiri.. tidak ini bukan keluhan, ini hanya bentuk usaha membersamai mu. Detik berganti hari, janji itu mulai di uji, malam itu, aku ingat untuk pertama kali nya,kau gores luka itu kasih, yah katamu aku mengganggu obrolanmu dengan beberapa teman mu, hati ku mulai membaca sinyal air mata, biasanya se sibuk apapun, tak pernah kau katakan aku pengganggu, namun yah..tentu saja tanpa diminta maaf ku sigap mengobatinya. Namun malam itu memang pilu kasih, tahukah kamu, saat kata2 itu mulai kau rangkai, aku sudah tahu tujuan nya, kasih ku.. tangan dan kaki ku dingin, jantung ku berdetak tak beraturan, keadaan itu adalah keadaan yang amat sangat ku takuti, sakit sekali, mata ini mulai membaca pesan dari mu, sesekali meneteskan gemuruhnya, jariku gemetar mengetik balasan permintaan perpisahan darimu se bijaksana mungkin, hati ku memberi kata2 itu, inilah yang ku takutkan, perpisahan, kasih aku tau, aku tak ada tahta di hatimu, aku bukan prioritas, tentu saja aku tau itu, hanya saja aku yang bodoh, mengapa aku bersedih lagi,aku hanya ingin membersamai, membuat sarapan di pagi hari, membuatkan bekal untuk di bawa pergi, aku ingin, merendam kaki mu di air hangat sepulang kerja di sore hari, ku pikir itu akan mengurangi lelah mu. Cintaku memang sederhana, ku sempat berfikir, tak adakah artinya kasih da sayang ku, apakah jika dengan ku tak kan ada kebaikan yang ku bawa, apakah aku tak layak dipilih,
Membaiklah hatiku
Ku mohon.

Senin, 11 November 2019

Skenario Yang Selesai

Angin itu mulai berhembus, mulai membuai semua yang dilewatinya, semilir dedaunan hijau itu pun mulai menari nari kecil,, aku tau rembulan, tentang mu bukan keindahan, kamu itu tandus dan tajam, keindahanmu Fatamorgana kan?
aku meragukan biru mu langit, jika kamu hanya biru, lantas darimana warna indah pelangi itu?karena bias hujan kah, ? ceritakan padaku samudera, mengapa langitku harus menangis, hanya untuk seberkas pelangi, aku tidak menyukai tangisannya, itu melukaiku. 
Tuan Puteri, 
Skenario itu telah selesai, mau bagaimana lagi, jagat raya ini memang seputar itu, ditinggalkan-meninggalkan, mengorbankan-dikorbankan, dimulai-diakhiri, kamu akan selalu bahagia, dengan syarat, pahamilah, bahwa pena itu telah diangkat, dan kertas itu telah mengering. lantas aku tak punya daya upaya kah, untuk apa aku disini ?
tentu saja kamu punya daya upaya, justru karena itulah kamu terpilih disini, memerankan skenario-Nya, apa kamu pikir berperan itu bukan daya upaya?
Jangan membuatku bingung,,,
kamu yang membuat mu bingung, bersyukurlah kertas itu telah mengering, karena jika harus kamu yang menulisnya, tak satu aksara pun akan ada disana. 
aku ingin menangis, 
jangan lemah, terbiasalah untuk melihat tujuan akhir, jangan harapkan apapun, jangan melemah,  
  

Rabu, 06 November 2019

Bagaimana?

Kesayangan ku,
ada fase dimana semua harus berlalu, kecintaan, kesayangan, persahabatan, semua membahagiakan, tapi hidup adalah proses, semua harus berlalu, cepat karena ada yang di kejar, pun lama karena ada yang di tunggu, semua baik, tidak ada yang tidak baik, masa-masa indah di sekolah, tidak ini bukan tentang kisah cinta remaja, indah, aku masih ingat dengan jelas, ocehan-ocehan ku di kelas, aku masih ingat dengan jelas semua nasehat guru-guru yang luar biasa bijaksana, walau masa itu indah, tapi ia harus berlalu, tidak mungkin selamanya menjadi murid disana hanya karena aku menyukai nya, perlahan semua memudar, 
aku selalu takut dengan kehidupan baru, memulai hidup menjadi Mahasiswi, mulai dari semester 1 hingga wisuda, memilih tinggal di Asrama, yang menurut banyak orang itu pilihan yang aneh, masa iya menghabiskan semua waktumu, di Kampus, ayo donk, satu semester coba, Kos diluar, biar tahu rasa nya di luar, lebih mandiri, lebih bisa mengatur diri sendiri.
tidak, aku lebih memilih melihat dosen dari jendela kamarku, daripada harus, berulang kali menelpon teman untuk bertanya dosen sudah ada apa belum?
seru lho,, kita bisa memasak sendiri di kos sesuai selera kita, tanpa harus di atur kayak makanan di asrama,. 
menurutku itu tidak masalah, jika lagi ingin, bisa menelpon orang tua, untuk mengirimkan nya lewat paket, beres, dasar aku.
aku merasa tidak perlu harus, capek2 nyetrika baju ke kampus, jika malas, cukup pakai almamater, selesai, alasan2 simpel itulah yang membuatku memilih tinggal di asrama, selain karena perintah orang tua tentunya, tapi jika aku ingin, aku bisa saja merayu mereka untuk mengizinkan kos diluar, tapi memang tidak ingin saja, aku suka mendengar gedoran pintu kamar dari ibu asrama di pagi2 buta untuk sholat shubuh, aku suka, hapalan2 yang menambah beban tugas kuliah, 
aku memang aneh, aku sering menangis saat memasang seprai tempat tidur ku, karena tidak bisa rapi, yang selalu ditertawakan Ira, yang akan merungut, dan memasangkannya untuk ku. begitu selalu.
aku menangis, saat berkas berkas sidang skripsi itu berserak, yang di rapikan Dhani, untuk ku. padahal apa susahnya menyusun itu, ntahlah, pokoknya menangis aja dulu. Alhamdulillah mereka luar biasa baik memahamiku. aku selalu tidak menyadari bahwa di umur itu harusnya aku sudah sangat dewasa dengan hal-hal kecil, yang bukan masalah. aku merasa Tuhan selalu menempatkan aku, di posisi orang2 yang bersedia me manjakan aku. sewaktu SMA indun dan mina walau dengan repetan, selalu bersedia menjemput atau mengantar, jadi menurutku tanpa aku pande naik kereta, tak ada perjalananku yang terhalang. ntahlah itu menyusahkan mereka, yang jelas tak pernah sekalipun wajah tidak ikhlas ku temui di wajah mereka. 
Tuhan selalu mengirimkan orang-orang yang luar biasa mengerti dengan ego ku, walau tidak ada istimewa apapun di diriku, tapi aku selalu merasa mereka mengerti aku dengan luar biasa.
bagaimana ke depan, aku selalu takut dengan hidup baru yang mungkin akan ku jalani. 

Jumat, 25 Oktober 2019

BIMBANG

Fase hidup ini begitu unik, skenario yang Kuasa dengan Keluarbiasaan-Nya. Tersesat di jalan yang lurus, bagaimana dengan persimpangan di sana? Tak ku temukan kah tujuan ku, astaga peta itu tidak rumit, hanya saja aku yang tak mampu membaca arah, mengapa udara di sini begitu hangat, padahal hujan badai disini, aku ingin pulang....
Kisah rumit ini membuatku bimbang, dukungan dukungan ku peroleh, pun berbanding sama dengan larangan larangan yang ada... semesta aku harus apa?
Tentu saja doa doa itu dirangkai, bagaimana dengan jawab nya? Semesta nyanyikan padaku syair2 jawab nya, entah aku harus menangis atau tetap menangis...
Semesta aku buta dengan cerita nya, rangkaian doa temanilah hatinya, untuk tidak melukai hatiku...
Embun embun beningkan lah ego nya untuk tidak menghancurkan percaya ku.
Bimbang pergilah dengan kepastian...

Minggu, 08 September 2019

Menikah

Topik yang selalu punya daya tarik untuk di ulik-ulik, melihat hal menikah adalah satu fase yang mungkin saja akan dilalui. Walau tak pasti namun gak ada salah nya donk di cari tau mengenai hal ini.
Yah yang mau di bahas disini itu adalah pendamping kita dalam menikah.
Baiklah.. Menikah itu seperti kerja sama, sebelum menikah, kalau bisa pilihlah orang yang bisa kamu ajak bekerja sama.
Seperti kerja sama dalam kelompok sekolah yah sederhana nya seperti itu, terkadang teman yang kamu suka belum tentu teman yang baik dalam kerja sama. Dalam kerja sama terkadang teman itu dipilihkan guru, biasanya kelompok itu dipilih dengan pilihan yang ideal menurut guru tersebut ada yang pintar, ada yang biasa saja namun bagus tulisan nya, ada yang tidak pintar namun rajin cari bahan, dan yah terkadang ada yang pemalas yang biasa nama  nya hanya sebagai pemanis saja. namun terkadang teman kelompok itu tidak di tentukan, kita diberi kebebasan membentuk kelompok sendiri nah dalam hal ini lah ke jeli an kamu bekerja, biasa nya orang pintar akan di serbu permintaan agar mau bergabung dengan kita. Namun ingat sebagai seseorang yang punya jati diri kamu gk akan mau berkelompok dengan orang pintar, namun egois, tentu kamu akan lebih nyaman dengan orang yang bisa menghargai pendapat mu agar kerja sama itu menghasilkan hasil yang baik. Begitu juga dengan menikah, terkadang jodoh itu di pilihkan orang tua atau keluarga yang tidak bisa  kamu tolak dengan alasan apapun. Percayalah mereka telah mempertimbangkan itu dengan baik, jika pun nanti hasilnya tidak baik, setidaknya kamu telah berbuat baik dengan menuruti mereka.
Terkadang jodoh itu kita yang memilih, pilihlah yang bisa bekerja sama dengan mu, dan diterima keluarga mu, karna sejatinya menikah adalah kerja sama antara banyak orang bukan cuma kamu berdua saja.
Dan tentang cinta atau suka, percayalah itu urusan rasa, banyak yg menikah dengan alasan cinta tanpa mempertimbangkan pola pikir masing2 dan akhirnya kandas begitu saja. Banyak yang menikah dengan alasan suka tanpa mempertimbangkan ke egois an pasangan nya dan akhir nya setelah menikah berakhir kecewa.
Hiduplah dengan realitas yang ada. Kalau sudah siap dan yakin bisa bekerja sama dengan nya menikahlah. Namun jika kamu hanya yakin kamu mencintai nya berhentilah. Pernikahan bukan tentang cinta sayang pengorbanan memaafkan atau rasa lain nya. Pernikahan adalah hubungan timbal balik. Kamu akan menderita jika hubungan itu hanya satu arah. Hubungan pernikahan seharusnya "saling" bekerja sama.

Kamis, 22 Agustus 2019

Sembuhlah Luka

Sudah lama gk coret2 di blog kesayangan ini, gk tau mau nulis apa sebenarnya cuma boleh lah sekedar untuk mencurahkan pendapat dan isi hati disini sekedar memotivasi diri.

Kita baru tau arti sesuatu saat sesuatu itu telah pergi dari kita. Ntah kita mengantar nya dengan tawa atau dengan air mata. Namun kehilangan tetap lah sebuah kesakitan, air mata, atau bahkan luka. Tidak ada yg baik2 saja, jeda waktu begitu lama, namun kita harus kembali, percayalah tak ada luka yang tak sembuh selama kita mau sembuh.

Ketidak berhargaan diri adalah hal  yang paling sakit yang terasa saat kita tau kita tidak di ingin kan, apa kurang ku? Apa salah ku? Apa aku se buruk itu? Pertanyaan2 setan muncul di hati itu memenuhi sesak mengalirkan air mata.

Mulailah bangkit, manusia itu bukan untuk di bandingkan, apalagi jika yang kita bandingkan adalah diri kita sendiri. Saat ditolak, bukan berarti kamu tidak baik, kamu baik, bahkan terbaik, tapi bukan untuk nya.
Seperti daging kambing, ia baik dan bergizi untuk org yang darahnya normal tp ia tak baik untuk org yg darah tinggi, ada yang tak suka karna bau nya namun bnyak yang hobbi dengan rasanya.
Yah seperti itu juga kita, saat kita tidak diterima, mungkin karna kita kurang sabar an, karna kita judes, karena bicara kita kurang lemah lembut. Bukan karena diri kita yg tidak baik yah hanya saja orang yang menolak kita merasa kurang pas aja. Seperti layak nya makanan tadi.
Karna ada orang yang bisa menerima ribut kita karena dia merasa kita periang, menerima sikap tidak sabar kita karena ia merasa kita bersemangat. Yah begitulah cukup temukan org yang pas kalau belum ketemu yah berjuang, berdoa, Allah punya semuanya punya cerita hidup kita, Allah tau mana yg baik mana yang pas sama kita. Kehilangan itu mutlak karena semua juga akan kehilangan. Itu hanya masalah waktu.
Suami akan kehilangan istri, istri kehilangan anak, anak kehilangan orang tua, itulah dunia.. fana

Jangan salahkan siapapun karena tak ada yang berkewajiban untuk membahagiakan mu kecuali dirimu. Saat seseorang mengingkari janji nya padamu, ya sudah itu masalah nya bukan masalah mu, ia yang akan mempertanggung jawabkan itu kelak. Saat seseorang tidak komitmen dengan ucapan nya, ya sudah, itu juga masalah dia, setidaknya kamu sudah memegang komitmen mu. Lakukan saja bagian mu, jangan tangisi bagian orang lain.

Allah akan selalu dekat sangat dekat, doa doa yang kau panjatkan takkan sia sia, luka bukan untuk di kenang2 atau di ratapi, tapi untuk disembuhkan.
Kamu berharga, kamu baik, dan yang terbaik juga paling baik.



Terapi Memaafkan

 Betapa banyak orang yang terlihat baik baik saja tapi menyimpan duka dalam hatinya. Duka itu seperti api yang jika di tiup tiup akan semaki...