Sabtu, 21 Mei 2022

Taman Berpagar Bunga Kenanga

 Pena telah diangkat dan kertas telah mengering.

Nafas ke legaa an, di ketukan palu sidang terakhir, seperti ijab Qabul yang berlangsung beberapa detik saja, lalu merubah segalanya.

Untuk mu masa lalu ku, tentu saja aku berharap kau selalu bahagia, di cukup kan rezeki, disehatkan jiwa serta ragamu.  kisah kita harus berakhir di meja hijau ini, aku menulis ini saat semua sudah terasa sudah hilang, tidak ada benci, tidak lagi sedih, yah hilang saja seperti tidak pernah terjadi apapun di masa lalu itu, mungkin tepatnya seperti baru bangun dari mimpi.

Kau orang baik, aku mengagumi mu, aku selalu memujamu lewat puisi2 ku terdahulu, aku bangun malam untuk memintamu pada Tuhan kala itu.

Aku juga orang baik, dan aku mencintai diriku, dan hidup ku memang harus begitu.

Tetapi tuhan memilih kita dengan waktu yang begitu singkat, bukan karena ke tidak baik an antara kita, yah tapi memang karena menikah juga ujian, dan ujian kita telah selesai.

Tuhan membenci perceraian, tapi tetap itu tidak dosa karena Tuhan tau kapasitas ciptaan-Nya sudah ada batas kemampuan untuk menyesuaikan diri satu sama lain dan ketika tidak mampu lagi Tuhan tetap menghalal kan jalan itu dan lagi pun aku tidak pernah mendengar Tuhan membenci orang yang bercerai. Semoga Tuhan tetap merahmati hidup kita.

Insan lemah seperti kita hanya bisa berusaha, aku tau kamu berbuat maksimal, aku juga maksimal, tapi dinding takdir itu tidak akan bisa kita lawan. Banyak yang lebih berat dari kita tidak berpisah, tapi ada juga yang lebih ringan dari kita akhirnya berpisah juga.

Pernikahan itu harus ada sakinah mawaddah warahmah di dalamnya jika tidak itu sama saja gagal, dan tidak bisa hidup di bangunan yang gagal. Jika bersama tidak menjadikan kita lebih baik saling menyakiti lebih baik saling melepaskan.

Kita adalah orang baik yang gagal.

Aku gagal melakukan seperti ingin mu diperlakukan.

Kau juga gagal melakukan seperti ingin ku diperlakukan.

Kita bukan orang yang buruk

Kita hanya tidak bertemu dengan orang yang tepat.

Kau gagal bertemu dengan orang yang bisa menghormati mu sesuai dengan seleramu.

Aku gagal bertemu dengan orang yang menghargai ku sesuai dengan seleraku.

Mengapa kita bisa bersatu? 

Dulu kita saling mengagumi bukan?

Kalau aku baca semua sajak kita dahulu

Kurasa izrail pun tak tega memisahkan kita.


Sejenak lantas bisa hilang begitu saja

Aku rasa Tuhan sudah meng konsep semua nya

Ada peristiwa yang kian hari kian panas

Ada orang orang yang kian hari kian liar

Masalah satu belum good bye, masalah lain sudah say hallo lagi

Yah mereka hanya alat Tuhan untuk menjalankan takdir yang telah di tetapkan untuk kita.

Perpisahan bukan ajang berlomba melihat semut di seberang lautan, lalu melupakan gajah di pelupuk mata. Malu sama kronologi facebook dalam kurun hitungan 24 saja dimana kala itu kita saling mengagumi.

Kalau di tanya menyesal, tentu saja menyesal, tapi apakah mau di ulang? Bagaimanapun Aku percaya ketetapan Tuhan telah menjadi yang terbaik.

Aku yakin dia bahagia

Dan aku pun harus bahagia..

Teruntuk putri ku terpuja..Ruhi Amani

Hidupmu akan selalu di penuhi cinta dan kasih sayang tidak kurang satu apapun. Tidak kurang sosok Bunda pun tidak kurang sosok Buya.

Tumbuhmu akan menjadi anak yang taat agama ,Berperasaan, bahagia, tenang, cerdas, pintar, , punya rezeki yang berlimpah, cantik, apapun yang kamu inginkan Nang, nasib mu akan sangat luar biasa baiknya, kamu mampu mendapatkannya. Doa seorang ibu kepada anaknya tidak pernah tertolak.

Selalu bahagia, kita sedang hanya tamasya di taman yang berpagar bunga kenanga.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terapi Memaafkan

 Betapa banyak orang yang terlihat baik baik saja tapi menyimpan duka dalam hatinya. Duka itu seperti api yang jika di tiup tiup akan semaki...